Sengaja saya membuat artikel kecil mengenai sedikit tips untuk memotret model. Karena sekarang sudah sangat tren memotret model hampir di setiap kota. Setiap ada event photo maupun acara off air lain, maka memotret model adalah salah satu dari bagian acara tersebut.
Saya akan share pengalaman saya selama saya ikut acara-acara tersebut dan semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan yang baru terjun di dunia fotografi seperti saya ini....
Artikel ini akan saya buat secara sederhana dengan model Q and A atau tanya jawab
Q: Enaknya pakai kamera apa?
A: Pakai kamera apapun bisa, bahkan smartphone model terbaru sudah sangat mumpuni untuk mengambil gambar
![]() |
Sony A7s - Nikkor 55mm f/1.2 |
![]() |
Fuji Xt1 - 56mm |
A: Ini pertanyaan yang sering saya jumpai, secara prinsip dan kualitas semua sama, hanya mirrorless memang lebih ringan dan tidak ada bagian kamera yang bergerak tidak seperti SLR, dan kualitas mirrorles pun sudah bisa menyemai entry level DSLR
![]() |
Sony A7s - Nikkor 55mm |
![]() |
Pentax 645z |
A: Flash bersifat fill in ke gambar, saat mengambil gambar model, perhatikan lingkungan sekitar, apakah memang perlu memakai tambahan cahaya dari flash atau tidak, dan juga hindari penggunaan pop-up flash kamera karena akan membuat obyek anda over exposure dan background anda menjadi gelap.
![]() |
Fuji Xt1 - 56mm |
![]() |
Fuji X100T |
A: Lensa ibarat mata manusia, dimana kita terbiasa melihat, itulah lensa yang cocok buat kita. Beberapa rekan saya lebih senang menggunakan tele seperti 70-200 saat memotrat model, hal ini dikarenakan fotografer dapat menjaga jarak yang cukup jauh dengan model, sehingga model lebih bebas dalam berekspresi, dan juga untuk menghasilkan DOF atau bokeh yang bagus.
Beberapa fotografer lebih memilih lensa normal atau 50mm atau bahkan juga ada yang senang lensa wide, untk memberi kesan luas pada hasil jepretannya. PErlu disadari saat melakukan hunting bersama, masuklah pada grup lensa yang tepat, misalnya anda memakai lensa tele/zoon maka jangan ikut pada pemakai lensa fix/wide, anda akan menemui kesulitan untuk mengambil gambar
![]() |
Leica M9 - 50mm Summicron |
![]() |
Leica Monochrom - 90mm Summicron |
A: Bebas..... hasil jepretan anda akan dinikmati pertama kali oleh anda, untuk kemudian mungkin anda akan share melalui media sosial kepada rekan-rekan anda. Untuk melakukan editing tonal warna maupun lainnya anda bisa menggunakan aplikas yang banyak tersedia di pasaran, baik untuk desktop maupun untuk mobile phone anda.
![]() |
Leica Monochrom - 90mm Summicron |
![]() |
Leica Monochrom - 90mm Summicron |
A: Tergantung pada rasio antara model dan fotografer, pernah sekali saya ikut suatu acara hunting bersama, dan ternyata peserta hunting berjumlah 300an orang, sedangkan model yang ada hanya 10 orang, alhasil rasio model dan fg adalah 1:30, ini akan sangat sulit bagi kita untuk melakukan atau mendapat foto dengan hasil bagus, karena 30 orang akan terus bersuara untuk memanggil model supaya melihat ke kamera, juga akan banyak orang yang mungkin menggunakan pop up flash sehingga foto anda yang sudah di komposisi secara baik menjadi over exposure karena anda memencet shutter bersamaan dengan rekan sebelah anda yang memakai flash.
Bocooor.... istilah yang sering diteriakkan para FG untuk mengusir FG lain yang ada di dekat model :)
![]() |
Leica Monochrom - 90mm Summicron |
![]() |
Leica Monochrom - 35mm summicron |
A: Partikan model anda dalam keadaan santai, tidak tegang dan memahami instruksi pose anda, pada event-event tertentu, anda tidak diperbolehkan untuk menyentuh model akan tetapi anda boleh mendekati model dan menyampaikan instruksi pose anda. Sebelum maju kedepan pastikan anda melihat dulu ke teman-teman yang sedang membidik agar jangan sampai mereka terganggu karena anda maju ke depan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah untuk pose tangan jangan sampai jari terpotong frame, pucuk kepala juga sebaiknya terlihat
![]() |
Leica Monochrom - 50mm Summicron |
![]() |
Leica M9 - 28mm Summicron |
Selamat mencoba.... :)
No comments:
Post a Comment